Evaluasi Cakupan Pengukuran Balita dalam Upaya Penanggulangan Stunting

Singkawang, Polda Kalbar – Polres Singkawang, Pada hari Rabu, 26 Juni 2024, pukul 14.00 WIB hingga 17.15 WIB, Polsek Singkawang Barat melalui Bhabinkamtibmas Polsek Singkawang Barat menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Hasil Cakupan Pengukuran Balita dalam rangka mengatasi masalah stunting di Kota Singkawang. Acara ini bertempat di Aula Basement Pemerintah Kota Singkawang, yang beralamat di Jl. H. Firdaus Rais 1, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang.

Hadir dalam kegiatan tersebut Drs. H. Sumastro, M.Si, Pj Walikota Singkawang, Aulia Candra, S.Stp, Sekda Kota Singkawang, Kepala Dinas Kesehatan & KB Kota Singkawang, Camat se-Kota Singkawang, Kepala UPT Puskesmas se-Kota Singkawang, Lurah se-Kota Singkawang, Bhabinkamtibmas se-Kota Singkawang, Babinsa se-Kota Singkawang, Perwakilan Kader Posyandu se-Kota Singkawang

Dalam paparannya, Dinas Kesehatan & KB Kota Singkawang menyampaikan beberapa poin penting:

  1. Capaian pengukuran balita berdasarkan data aplikasi e-PPGBM hingga tanggal 25 Juni 2024 masih sangat rendah, yaitu sekitar 25,39%, menempatkan Kota Singkawang pada peringkat ke-3 terbawah dibandingkan kabupaten/kota lain di wilayah Kalbar.
  2. Dari estimasi sekitar 13.000 balita di Kota Singkawang, hanya sekitar 4.000 lebih yang telah diukur, dengan kekurangan sekitar 1.404 balita yang belum diukur.
  3. Solusi yang diusulkan untuk mengatasi kurangnya pengukuran balita adalah:
    a. Dalam jangka pendek, mempercepat proses input data dalam aplikasi e-PPGBM untuk sekitar 1.404 balita yang belum diukur dalam waktu 5 hari.
    b. Menambah jumlah petugas penginput data di setiap puskesmas agar proses input data dapat dimaksimalkan.
    c. Melakukan pengukuran balita secara door-to-door untuk mempercepat pencapaian target.
    d. Dalam jangka panjang, menggalakkan kegiatan posyandu serta aktif memberikan himbauan kepada orang tua agar rutin memeriksakan balita mereka setiap bulan.

Pj Walikota Singkawang, Drs. H. Sumastro, M.Si, memberikan tanggapannya:

  1. Data pengukuran balita di Kota Singkawang masih sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lain.
  2. Kurangnya proaktivitas petugas kesehatan dalam melaksanakan pengukuran balita di wilayahnya masing-masing.
  3. Meminta bantuan Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan lurah untuk membantu petugas kesehatan melakukan pengukuran balita secara door-to-door.
  4. Menargetkan pengukuran balita yang belum diukur sebanyak ± 1.404 balita dalam waktu 5 hari.
  5. Mengingat waktu yang sangat singkat, beliau berharap agar petugas terkait segera memulai pengukuran berdasarkan data yang ada.

Acara rapat koordinasi dan evaluasi ini diharapkan dapat mempercepat upaya pengukuran balita dan penanggulangan stunting di Kota Singkawang, sehingga kesehatan balita dapat lebih terjamin.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Navigasi pos

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.